Konseling Traumatik pada Lansia di Daerah Bencana Galodo, Kabupaten Agam, Kota Padang, Sumatra Barat

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada psikologi penyintas lansia pasca bencana
alam berupa gempa bumi dan banjir bandang. Permasalahan yang terjadi adalah situasi yang berubah secara tibatiba
pada
psikologi
para

penyintas lansia. Munculnya traumatik dan masalah psikososial pasca bencana gempa
bumi dan banjir bandang. Fokus penelitian yaitu pada psikososial penyintas lansia. Tujuan penelitian adalah
membantu Masyarakat disekitar bencana terutama penyintas lansia untuk mengurangi dampak psikososial terutama
traumatik pada lansia pasca gempa bumi dan banjir bandang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif.
Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Data diolah dan dianalisis secara Triangulasi. Sampel
penelitian lansia yang berada pada rumah pengungsian berjumlah 10 orang yang mengalami trauma berusia 55
sampai 65 tahun yang diambil secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan para penyintas lansia mampu
menghadapi traumatiknya setelah mengikuti konseling traumatik dalam bentuk kelompok dan perorangan. Lansia
yang tadinya menyendiri dan termenung menghindari orang-orang di rumah pengungsian sekarang lebih tenang
dan mampu bergaul kembali. Sensitivitas terhadap topik pembicaraan tentang bencana berkurang, sebelumnya
merasakan bahwa penderitaannya bersumber dari yang maha pencipta sekarang dapat mengambil hikmah dari
pengamat tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa pada lansia traumatik dapat terjadi sejak awal pasca bencana
sehingga konseling traumatik pada lansia dapat dilakukan sejak awal. Mendampingi lansia menghadapi dampak
bencana sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan mentalnya tidak berubah ke dalam kondisi traumatik.